Dalam buku 'Mourinho: Anatomy of A Winner' yang ditulis Patrick Barclay,
Louis van Gaal berkomentar : Ia (Mourinho) lebih pentingkan pertahanan dari pada penyerangan. Sementara filosofi saya –berdasar keyakinan
sepakbola harus menghibur penggemarnya—adalah memainkan sepakbola
menyerang. Filosofi Mourinho semata meraih kemenangan.
Posisi van
Gaal sahih untuk memberi penilaian positif. Ia sangat mempercayai Mourinho
sebagai asistennya ketika melatih Barcelona. Sebegitu percayanya, van
Gaal akhirnya lebih banyak mendengarkan masukan Mourinho dari pada asisten lain mengenai persoalan di lapangan. Bahkan, dalam
pengakuan van Gaal, ia membiarkan Mourinho memimpin Barcelona dalam
pertandingan persahabatan. Dari mempersiapkan tim, strategi, hingga
tentu saja memberi arahan saat turun minum.
Penilaian van Gaal
tentang Mourinho juga sahih. Walau harus diakui, seperti halnya
pendekatan pragmatis lain di dunia, segala sesuatunya telanjang untuk
dilihat dan dicerna. Tidak rumit-rumit amat. Tanpa panduan seorang van
Gaal pun dunia sepakbola juga sudah paham akan penekanan gaya bertahan dan
pendekatan pragmatis Mourinho di lapangan.
Yang rumit justru
klaim van Gaal akan filosofinya: sepakbola sebagai hiburan dan seharusnya bermain menyerang. Kalau melihat Manchester United saat ini terkait
filosofi van Gaal: Apanya yang menghibur? Apanya yang menyerang?Para
bekas pemain Man United, dengan dirigen Paul Scholes, tak sekali dua
kali menyatakan ketidakpuasan dengan gaya permainan yang mereka anggap
lamban dan menjemukan.
by : Javabet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar